Supervision

Our Projects

Our Recent Work

We have carried out many large projects and achieved success. These are some of our projects from recent times.

Supervision Project

Dari seluruh rangkaian proses pengamatan dilapangan dan berdasarkan data-data sekunder yang diperoleh sampai dengan analisa awal maka dapat disimpulkan beberapa hal penting berkaitan dengan Pekerjaan SID Pengaman Pantai Kuala Kampar, antara lain adalah :

  1. Kondisi pantai di Kecamatan Kuala Kampar sudah masuk kedalam fase Kritis sampai sangat kritis.
  2. Di Kecamatan Kuala Kampar terutama di pulau Mendol, terdapat dua Daerah Irigasi Rawa kewenangan pusat, yaitu DIR Sei. Upih dan DIR. Sei. Solok. Dimana kedua daerah irigasi ini berada tidak jauh dari pinggir pantai yang mana saat ini masih berlangsung kejadian abrasi pantai yang sudah mengkhawatirkan, sementara bangunan pengaman pantai masih sangat minim bahkan banyak yang tidak ada.
  3. Disamping daerah irigasi, masih ada sarana dan prasarana lainnya yang keberadaannya cukup mengkhawatirkan. Dengan laju abrasi pantai rata-rata sebesar 5 – 7 meter pertahun, akan membuat semua aset masyarakat berada dalam kondisi terancam hilang ditelan gelombang laut.

Dengan beberapa point diatas maka kami memberikan saran guna mengurangi dampak abrasi pantai di Kecamatan Kuala Kampar.

  1. Perlu segera dilakukan inventarisasi dan identifikasi kondisi pantai yang berada di Kecamatan Kuala Kampar sehingga diketahui pantai-pantai mana saja yang berada dalam skala prioritas.
  2. Menentukan jenis dan bangunan pantai yang dibutuhkan
  3. Segera membangun bangunan pengaman pantai agar tidak berakibat fatal

 

Berdasarkan uraian pada BAB sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan hasil survei pendahuluan terdapat beberapa permasalahan pada sarana dan prasaran sungai pada lokasi pekerjaan. Berikut merupakan 15 lokasi sungai yang tersebar di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kabupaten Minahasa yang telah dilakukan survei pendahuluan:
  • Sungai Tikala

Terdapat sarana dan prasarana sungai berupa tanggul perkuatan tebing dengan kondisi cukup baik namun terdapat permasalahan berupa vegetasi yang tumbuh pada bangunan.

  • Sungai Tondano

Terdapat sarana dan prasarana sungai berupa tanggul beton dengan kondisi cukup baik. Selain itu terdapat banyak sedimen dan vegetasi di sepanjang sungai.

  • Sungai Bailang

Terdapat sarana dan prasarana sungai berupa bronjong dengan kondisi cukup baik, namun terdapat ambrol pada outlet drainase. Selain itu, pada lokasi bangunan (bronjong) sering mengalami banjir rob akibat pendangkalan sungai.

  • Sungai Mahawu

Terdapat sarana dan prasarana sungai berupa tanggul pasangan batu kali. Kondisi sarana dan prasarana banyak mengalami kerusakan seperti lubang dan ditumbuhi vegetasi liar. Selain itu, terjadi penyempitan alur sungai akibat endapan sedimen dan vegetasi.

  • Sungai Malalayang

Terdapat sarana dan prasarana sungai berupa tanggul perkuatan tebing dengan kondisi bangunan yang masih berfungsi tetapi ditumbuhi tanaman atau vegetasi liar juga terdapat banyak sampah .

  • Sungai Sario.

Terdapat sarana dan prasarana sungai berupa tanggul perkuatan tebing dengan kondisi banyak ditumbuhi tanaman atau vegetasi liar.

  • Sungai Likupang

Terletak pada Kabupaten Minahasa Utara dengan jenis sarana/prasarana sungai berupa tanggul pengendali banjir yang tersusun atas tanggul pasangan batu kali dan bronjong sebagai perkuatan pondasi. Aset pada sungai ini dalam kondisi baik dan berfungsi dengan efektif, tetapi terdapat kerusakan tepat dibawah jembatan kijang berupa ambrol / longsor. Selain itu sering terjadi genangan di belakang tanggul akibat masuknya air sungai ke saluran drinase.

  • Sungai Kiniar

Terdapat sarana dan prasarana sungai berupa tanggul banjir dengan kondisi tertutup oleh sedimen serta ditumbuhi vegetasi.

  • Sungai Mokupa

Terdapat sarana dan prasarana sungai berupa tanggul perkuatan tebing. Secara umum kondisi bangunan masih baik tetapi banyak sampah dan ditumbuhi vegetasi liar.

  • Sungai Poopo

Terdapat sarana dan prasarana sungai berupa tanggul perkuatan tebing dengan kondisi bangunan berfungsi dengan baik, tetapi terdapat kerusakan berupa ambrol pada hilir jembatan.

  • Sungai Munte

Terdapat sarana dan prasarana sungai berupa bangunan pengendali sedimen, bendung, tanggul perkuatan tebing sungai, dan bronjong. Kondisi bangunan pengendali sedimen berfungsi kurang efektif akibat volume tampungan sedimen sudah penuh atau hampir sejajar dengan mercu pelimpah, sedangkan untuk kondisi bangunan perkuatan tebing sungai ditumbuhi vegetasi liar.

  • Sungai Panasen

Terdapat sarana dan prasarana sungai berupa bangunan perkuatan sungai berupa bronjong dengan kondisi material penyusun terlepas dari susunan nya sehingga dapat mengganggu stabilitas bangunan. Selain itu, bangunan ditumbuhi oleh vegetasi liar.

  • Sungai Paniki Tanawangko

Terdapat sarana dan prasarana sungai berupa tanggul perkuatan sungai. Secara umum kondisi bangunan baik, namun terdapat kerusakan berupa longsor/ambrol di sekitar pemukiman warga sehingga membutuhkan penanganan secepatnya.

  • Sungai Ranoweleng Kakas

Terdapat sarana dan prasarana sungai berupa tanggul perkuatan sungai dengan kondisi cukup baik tetapi terdapat kerusakan berupa retak-retak pada bangunan, terdapat endapan sedimen, serta ditumbuhi oleh vegetasi liar.

  • Sungai Tougela

Terdapat sarana dan prasarana sungai berupa tanggul banjir. Fungsi bangunan kurang efektif disebabkan banyak sedimen dan vegetasi yang menutupi.

 

 

Berdasarkan hasil identifikasi awal yang telah dilaksanakan, diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada saat ini untuk memenuhi kebutuhan air baku penduduk Kecamatan Babulu
mendapatkan dari SPAM Pedesaan selain menggunakan SPAM masih
menggunakan air sumur dan air tadah hujan untuk air bersih.
2. Dari data penyediaan air minum eksisting di Kecamatan Babulu, SPAM di desa
Sumber Sari, Gunung Intan dan Gunung Mulya belum beroprasi sehingga
membuat ketiga desa tersebut belum terlayani air. Sedangkan di desa Babulu
Darat dan Babulu Rintik harus menggunakan pompa yang menyebabkan biaya
operasional besar. Desa-desa lainnya sudah ada SPAM yang beroperasi namun
belum dioperasikan secara optimal.
3. Pada kegiatan survey pendahuluan yang telah dilaksanakan, Embung Babulu
sebagai sumber air baku baru atau sungai Babulu yang nantinya akan dikaji lebih
lanjut.
4. Didapat 2 alternatif dalam penyediaan air baku, yaitu :

– Intake di Bendung Babulu ± 18 m dan lokasi IPA di desa Gunung Intan ± 32m
– Intake di Bendung Babulu ± 18 m dan lokasi IPA di desa Babulu Darat ± 13m

Pembangunan saluran irigasi buang di DI Wariori sangat dibutuhkan. Hal ini karena
selain sebagai saluran pembuang kelebihan air dari irigasi juga sebagai salah satu
solusi penanganan banjir di daerah yang bersangkutan. Biaya yang dibutuhkan
untuk pembangunan saluran irigasi buang ini (tanpa ppn) adalah:
1. SALURAN BUANG KOYANI-1 : Rp 2,556,112,084.62
2. SALURAN BUANG MAJEMUS-1 : Rp. 9,576,977,979.47
3. SALURAN BUANG BOGA Ka-1 : Rp. 2,775,032,266.26
4. SALURAN BUANG BOGA Ka-2 : Rp. 5,679,808,820.42
5. SALURAN BUANG BOGA Ki-1 : Rp. 2,669,048,258.30
Biaya total untuk pembangunan irigasi saluran buang DI Wariori (termasuk ppn 11%)
adalah sebesar Rp. 25,918,000,000.00 (Dua Puluh Lima Milyar Sembilan Ratus Delapan
Juta Rupiah)

Realisasi pekerjaan yang telah dilakukan sampai akhir bulan ini adalah sebesar 21,02 %
dari rencana pekerjaan sebesar 21,28 %. Sehingga terdapat deviasi pekerjaan bulan
kedua sebesar -0.26 %

Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
a. Laporan pelaksanaan pekerjaan Supervisi
1. Rencana Mutu Pekerjaan Kontrak
2. Laporan Pendahuluan
3. Laporan Bulanan (Monthly Report)
4. Laporan Akhir
5. Laporan RKK Pengawasan
6. Laporan Pengawasan
7. Leaflet Warna
8. External Harddisk 1 TB
b. Dokumen pendukung
Dokumen pendukung meliputi : jadwal pelaksanaan pekerjaan,
hasil uji kualitas pekerjaan, rekapitulasi volume dan biaya pekerjaan,
hasil revisi desain, keputusan-keputusan dan rekomendasi surat
menyurat yang ada, dokumentasi pelaksanaan pekerjaan, penggunaan
peralatan, tenaga dan bahan, dan metode pelaksanaan, kesimpulan hasil
pelaksanaan supervisi dan rekomendasi pekerjaan berikutnya

Pemantauan kegiatan Kontraktor pada Laporan Pendahuluan ini untuk
pelaksanaan pekerjaan Penanganan Sedimentasi di Dermaga Kapal Nelayan Bale
Purbo Kab. Gresik perlu adanya memprioritaskan Biaya, Mutu, Waktu serta
Keselamatan Kerja untuk mendukung menyeimbangkan kebutuhan dengan
Balance budget anggaran yang dituangkan dalam perhitungan Mutual Check (MC
– 0%), agar dapat tercapai tujuan pada pembangunan ini maka dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil koordinasi dengan stakeholder daerah dan hasil sosialisasi
dengan dinas terkait dan masyarakat, ada perubahan lokasi kantung
lumpur dan disposal (tempat buangan lumpur) dari yang sudah
direncanakan di awal kontrak.
2. Konsultan supervisi akan melakukan review design pada lokasi disposal,
terkait disain revetment yang paling sesuai.
3. Konsultan supervisi akan melakukan kajian – kajian yang diperlukan
terhadap perubahan lokasi disposal dan perubahan disain parafet.

Kontak dengan kami

Mari buat sesuatu yang besar dengan kami

Alamat Kantor

Kantor Pusat
Jl. TNI 8 No 12A Kel. Banjer
Kec. Tikala
Manado – Sulawesi Utara
Telp./Fax : (0431) 850427

Kantor Administrasi

Kantor Administrasi & Studio
Perum. Griya Shanta Blok L No. 249
Jl. Soekarno Hatta Kec. Lowokwaru
Kota Malang – Jawa Timur

Copyright © 2024 PT GLOBETEK GLORY KONSULTAN. All Rights Reserved.

id_IDIndonesian

Add a new location

Edit Location

×
×
Delete this location